Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri Serahkan Proposal Alih Status Jadi IAIN

KEPRI – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. Muhammad Faisal menyerahkan proposal alih status STAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) kepada pihak Kementerian Agama RI.

Ketua STAIN Sultan Abdurrahman yang didampingi Kabag AUAK, Imam Subekti memberikan proposal alih kampus kepada Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Biro Organisasi Tata Laksana (Ortala) Kemenag RI di Jakarta, Kamis 11 Februari 2021.

Proposal alih status kampus tersebut diterima langsung oleh Direktur PTKI, Prof Suyitno yang didampingi oleh Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, Ph.D. Sementara di Biro Ortala, proposal diterima langsung oleh Kepala Biro, Priyono yang didampingi Tenaga Ahli Madya Aparatur SDM Bidang Organisasi, Luqman Hakim.

Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, Dr. Muhammad Faisal (dua dari kiri) didampingi Kabag AUAK H. Imam Subekti, M. Pd. I (kiri) menyerahkan proposal alih status STAIN menjadi IAIN kepada Kepala Biro Ortala Kemenag RI, Priyono (dua dari kanan) di Jakarta, Kamis, 11 Februari 2021.

Proses persiapan alih status STAIN menjadi IAIN sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu dengan melakukan berbagai kegiatan, mulai dari pembuatan proposal, penguatan SDM hingga penguatan konsep keilmuan.

Saat ini, STAIN Sultan Abdurrahman Kepri telah memiliki 11 program studi yang terdiri dari Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Managemen Pendidikan Islam (MPI), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Agama Islam (PBA), Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syarih (HES), Menajemen Bisnis Syariah (MBS), dan Akuntansi Syariah (AKS).***

 

Baca Juga:

STAIN Kepri Akan Mengajukan Alih Status Menjadi IAIN

STAIN Kepri Undang Guru Besar Filsafat Ilmu UGM dalam Membedah Paradigma Keilmuan

 

One Reply to “Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri Serahkan Proposal Alih Status Jadi IAIN”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *