Kepri – Dalam rangka memperkuat kualitas mutu lulusan, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (STAIN SAR Kepri) mengadakan bedah kurikulum bersama sejumlah praktisi, Selasa, 16/3/2021.
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring itu dihadiri oleh praktisi dari berbagai bidang, seperti humas dan kerja sama, jurnalis, asosiasi profesi jurnalis dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lingga dan Forum Koordinasi Mubaligh (FKM) Tanjungpinang.
Praktisi media sekaligus jurnalis senior di Kepulauan Riau, Usvim Varadila mengatakan, mahasiswa KPI harus mampu menjawab tantangan di dunia digital untuk masa mendatang.
“Mahasiswa KPI harus memiliki skill di bidang digital, seperti dubber, konten animator, serta konten kreator untuk berbagai platform digital yang ada,” ujarnya.
Praktisi lain, Yogi Eka Saputra menyebutkan, Prodi KPI diharapkan tidak meninggalkan kurikulum konvensional dan harus selalu melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Menurutnya jurnalis yang menjadi kontributor Tempo itu, KPI harus menjadi garda terdepan untuk melahirkan konten kreator. Lulusan Prodi KPI STAIN Kepri hendaklah memiliki prinsip dan integritas, terutama bagi yang berkeinginan menjadi jurnalis. Hal itu bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Manager Corporate Communication Telkomsel area Sumatera, Hanni Hairani menyebutkan dalam hal publikasi, banyak perusahaan yang sudah mulai melirik konten kreator.
Konten-konten berupa informasi mulai menggunakan platform media sosial, tidak seperti dulu yang masih ketergantungan pada media massa. Oleh karenanya, komunikasi New Media yang dijadikan karakteristik oleh KPI STAIN Kepri bagus untuk terus dikembangkan.***
Lampiran hasil diskusi dapat diunduh pada link berikut. Rangkuman Bedah Kurikulum Prodi Komunikasi Penyiaran Islam