Bintan – Dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau (Kepri), Nova Dwiyanti meraih gelar Doktor bidang Komunikasi Penyiaran Islam setelah mempertahankan disertasinya dalam promosi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Promosi Doktor dengan disertasi berjudul Analisis Semiotika Bias Gender Dalam Film Assalamu’alaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan dan Cinta Laki – Laki Biasa (Framing Agama dan Budaya di Indonesia) itu berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Penelitian pada disertasi tersebut memilih sebanyak tiga buah film layar lebar Indonesia, yaitu Film Assalamu’alaikum, Beijing (2014) dan Cinta Laki – Laki Biasa (2016) yang merupakan adaptasi dari novel karya Asma Nadia yang sama-sama disutradarai oleh Guntur Sehardjanto, serta film ketiga berjudul Surga yang Tak Dirindukan.
Dari ketiga film tersebut, Nova ingin menggali lebih dalam terkait bias gender dengan framing agama dan budaya yang ada di Indonesia. lebih lanjut, analisis terhadap temuannya dilakukan dengan menggunakan metode analisis simbolik semiotik Roland Barthes yang direkontruksikan menjadi semiotika religion dialogis of film.
Dari penelitiannya, Nova yang pernah menjabat sebagai sekretaris Prodi KPI STAIN Kepri itu menyampaikan bahwa ketiga film tersebut menggambarkan adanya gender pada peran – peran wanita dalam dimensi sosial, publik dan rumah tangga dan menempatkan wanita pada posisi sabar sehingga mampu memilih keputusan yang bijaksana.
Menurutnya, pada film-film tersebut terlihat bahwa wanita tidak selamanya dianggap lemah, bias gender yang muncul pada film ini terlihat pada sosok Asma, Arini dan Nania, yang merupakan wanita sukses dalam karir maupun rumah tangga. Mereka mampu menolak budaya patriarki dengan berpegang teguh pada pondasi agama.
Disertasi tersebut dipertahankan di hadapan sejumlah penguji, yaitu Prof. Dr. Hasan Sazali, M.Ag yang merangkap ketua sidang dan promotor, Dr. Fakhrur Rozi, M.A selaku sekretaris sidang, Dr. Anang Anas Azhar, MA selaku co-promotor, serta Prof. Dr. Syukur Khalil, MA, Dr. Hasrat Efendi, MA, dan Dr. Rasyidah, MA.***