Sejarah KPI

Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) yang berada di Jurusan Ushuluddin Adab Dakwah merupakan program studi baru di STAIN Sultan Abdurrahman. Prodi ini mulai resmi beroperasi pada tahun 2019 setelah mendapatkan surat keputusan (SK) izin penyelenggaraan prodi. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 686 tahun 2019, Prodi KPI menjadi salah satu dari delapan prodi yang ada di STAIN Sultan Abdurrahman. Kerja keras dalam pengusulan prodi ini dimulai dari rapat senat STAIN Sultan Abdurrahman Kepri pada Senin, 3 September 2018. Bersama tiga prodi lainnya, yaitu Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Tadris Bahasa Inggris dan Manajemen Bisnis Syariah, Komunikasi Penyiaran Islam disepakati akan menjadi empat prodi baru yang akan dibuka di satu-satunya Perguruan Tinggi Agama Islam di Kepulaun Riau itu.

Empat prodi ini selanjutnya akan menjadi pelengkap dari empat prodi yang sebelumnya sudah ada hingga genap berjumlah delapan prodi. Dibukanya Prodi Komunikasi Penyiaran berangkat dari asumsi begitu pesatnya perkembangan dunia teknologi telekomunikasi dan informatika. Perkembangan itu telah 91 memunculkan beragam platfom media dan penyiaran. Hadirnya new media atau media baru kemudian melahirkan beragam inovasi dan kreatifitas sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah perusahaan media dan penyiaran. Selain itu, new media juga telah melahirkan praktisi media dan penyiaran independen. Di Provinsi Kepulauan Riau, kebutuhan akan sarjana Komunikasi dan Penyiaran Islam sangat tinggi. Hal tersebut sejalan dengan data jumlah media yang membutuhkan tenaga ahli di bidang Komunikasi dan Penyiaran, mulai dari media tingkat daerah, nasional dan internasional. Dari banyaknya jumlah media dan lembaga penyiaran yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, lulusan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sebenarnya memiliki prospek kerja yang terbuka lebar untuk menjadi seorang tenaga profesional di bidang komunikasi maupun penyiaran. Lulusan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam di STAIN Sultan Abdurrahman bisa berkompetisi dalam dunia kerja karena mereka tidak hanya sekadar mempelajari ilmu dakwah atau komunikasi Islam saja, melainkan juga mendapatkan bekal yang cukup dalam bidang komunikasi dan penyiaran secara umum.

Oleh sebab itu, lulusan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam juga dapat bekerja pada industri media dan penyiaran di Kepulauan Riau. 92 Beberapa media cetak yang terdapat di Kepri yakni Tribun Batam, Batam Pos, Tanjungpinang Pos, Haluan Kepri, Koran Sindo Batam, Posmetro Batam dan lain sebagainya. Sedangkan media elektronik dan penyiaran yakni BatamTV, TanjungpinangTV, BCN, Lintas7, Batam FM, Hang FM, Gurindam FM, Bunda Tanah Melayu FM dan lain sebagainya. Sementara media daring di antaranya Antarakepri, Batamnews.co.id, Batamtoday.com, WartaKepri.com dan lain sebagainya. Jenis media yang terakhir ini termasuk memiliki pertumbuhan pesat seiring dengan perkembangan teknologi informatika. Banyaknya industri media dan penyiaran yang berada di Kepri ini memungkinkan bagi lulusan Komunikasi Penyiaran Islam menjadi tenaga profesional di lembaga-lembaga tersebut. Meski demikian, seiring dengan medium penyiaran yang semakin beragam, seperti blog dan youtube, maka tidak menutup kemungkinan setiap lulusan Komunikasi Penyiaran Islam dari STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menjadi tenaga lepas atau freelancer yang profesional di bidang media dan penyiaran.[]